Jumat, 01 Juni 2018

Tarbiyah Jinsiyah Sebagai Jalan Keluar Menjaga Fitrah Seksualitas Pada Anak


Tarbiyah Jinsiyah Sebagai Jalan Keluar Menjaga Fitrah Seksualitas Pada Anak

(Kelompok 9 Kelas Bunsay JKT 2)





Rahma :  Disebutkan dalam slide diatas bahwa : tujuan tarbiyah jinsiyah adalah menghambat syahwat seksual Dan mengarahkannya hanya di koridor pernikahan.
Bagaimana Cara menjelaskan Dan memberikan contoh real yg benar kepada anak-anak yang baru akil Baligh ini.. dimana dorongan Dan rasa ingin tahunya besar.....???
Jawaban :
Zakiyah : Bismillah, saya coba jawab ya mbak... di pendidikan ini yang kami pelajari bersama itu menyatakan mmg dikembalikan semua pendidikannya mengacu kepada Alquran dan Hadist. tetap diberitahu dengan cara santun dan tidak vulgar. Plus diingatkan untuk tidak boleh berlebihan, dan beritahu juga kepada anak jika melakukan pelanggaran, krn itu termasuk zina dan itu dosa besar..


Tia : Pada usia berapakah anak mulai diberi tahu nama alat kelaminnya... Kalo di teori sex ed.kan katanya beritahu dengan bahasa sebenarnya ya, mis. Pen*s ato v*g*n*.. aku ngasih taunya kecepetan di umur menjelang 2 taun trus dia suka sebut2 dong 😭 misal lagi mandi trus teriak2 "Pen*snya disabuniiin..." 👉🏻 kalo kedengeran orang, awkward bangettt
Rahma :  Aku juga curious to know it...beberapa orang tua memberikan dengan Nama real penis Dan vagina dari usia 4 tahun...sejak pengenalan seks education di tingkat TK....
Aku sendiri mengajarkan dengan bahasa asli atau kedoketrannya Dan bahasa sehari2 Kita.misalnya, tempat pipis....ini saja perlu duduk lama Dan dengan bahasa sesedehana mungkin utk usia 4 tahun....agar tercapai tujuan diskusinya
Jawaban :
Zakiyah Iip: Bismillah, mbak tiaa, jujur saya jg memberitahu karim di bawah umur 1 tahun. tp mmg saya ttp memberitahu. ada hal2 yg malu jika di sebut di depan org lain. jd jika saya memandikan, atau suami saya memandikan. ttp saya beritau itu p*nis karim harus jaga ya, tidak blh ada yg pegang dan lihat. malu nak, itu bagian aurat yg harus di tutupi. biar Allah ga marah sama kita. tapi kl lg dicek sama bu dokter boleh, asal sama ibu dan ayah ya...
nah dari situ entah mengapa alhamdulillah karim selalu malu kl buka popok even depan saya juga mbak. krn mgkn mmg dia udah merasa belong to him kl ya hihi



Widya :  Untuk tarbiyah jinsiyah ini sendiri mksdnya dilakukan oleh ortu sendiri ataukah melalui media ( sperti program khusus atau bagimana?) maksudnya contoh praktek nya seperti apa ya
Zakiyah Iip: Wa'alaykumsalam mbak.. Bismillah saya akan jawab ya mbak. sebenarnya tidak ada program khusus namun ada 15 konsep yg di rangkum dalm pendidikan ini. sebentar lagi saya akan share. nah tp ttp harus dipelajari oleh kita sbg ortu adalah melihat faktor2 tantangan di dunia mereka skrg ini. dab mencari jawaban dari pendidikan tarbiah jinsiah ini. singkatnya kita harus kembali kepada Alquran dan hadist.
Yuli : Izin menambahkan ya mba 😊. Sepakat dengan jawaban mba zaki..
Hanya menambahkan. Untuk anak yg baru Aqil baligh sebaiknya diajarkan detail toharoh ya mba. Bagaimana cara mandi wajib. Dan ajarkan pula shaum sunnah untuk menahan sahwat..
Dan untuk anak laki-laki sebaik sedari kecil sudah diajarkan menjaga pandangan sehingga kelak ketika masa Aqil Baligh mereka tidak terlalu cerious sama lawan jenis dan masalah seksualitas. Ini sudah di contoh kan oleh teh kibar 😊
Yuli :  Mengenalkan alat kelamin itu merupakan salah satu pengajaran agar fitrah seksualitas si anak tetap terjaga. Sebaiknya diajarkan juga adab malu memperlihatkan alat kelamin juga 😊


Rizky IIP: 🙋🏻
-Bagaimana menjelaskan tentang istilah kemaluan laki-laki Dan perempuan pada anak balita ?
Apakah menggunakan kata "farji" atau sesuai dengan istilah medis.
- bagaimana menjelaskan tentang haid pada anak usia 7tahun. Sebab seorang Ibu pernah trauma mendapat menjelaskan haid Dari orang Tua terdahulu
Yuli : Sebenarnya di jaman sahabat sampai tabi'in masalah seksualitas menjadi suatu yg tidak penting karna begitu taat nya mereka terhadap perintah Allah.
Sehingga tidak ada kitab khusus yg mempelajari ilmu ini..
Tapi saat ini memang fitnah seksualitas sangatlah kuat dan merusak fitrah manusia akhirnya ulama mulai kembali mengkaji tarbiyah ini.
Dan alim ulama semua sepakat klo tarbiyah ini dilandaskan oleh fiqih.
Jika anak memahami fiqih mengenai seksualitas in syaa Allah hingga dewasa terjagalah fitrah nya . Ini hasil kesimpulan dr mendengar dan membaca artikel dari beberapa ustad seperti ustad budi ashari, ustad bendri dan ustad harry
Zakiyah Iip: Bismillah, saya coba jawab ya mbak. kl menurut saya pribadi, saya akan memperkenalkan istilah tsb dgn dalam bahasa sehari2, ini kemaluan, dalam medis disebutnya penis. dalam bahasa arab disebut farji. sehingga anak mengerti bahwa itu intinya sama.. maka menurut saya itu kembali lagi pada pilihan yang diajarkan oleh ibunya mbak. tp intinya ttp sama, asal anakntidak bingung aja..
Zakiyah Iip: kalau untuk mens, kembali lagi diberitahukan dengan bahasa sesuai umur anak. dan ttp mengacu pada fiqih yg ada. mungkin ada yg trauma karena bagi beberapa org  cara memberitahukan mens ke anak jadinya beban dan takut mbak. "oh kamu mens, hati2 ya jangan sampai ini itu" lgsg ke pelanggarannya. padahal yg anak perlu tau, mens itu adalah lumrah bagi perempuan, dan menandakan bahwa kalau anak ini sehat. dan beritahu bagaimana cara utk memakai pembalalut, ajarkan mandi wajib. dan lain2 sesuai fiqih dengan santun. baru ketika anak sudah siap. diberitahukan bahwa ada do dan donts yg harua dijalanain.. seperti utk wanita tidak tabarujj dll
Yuli :  Nambahin sedikit yah. Untuk anak tujuh tahun klo sy akan diberi tahunkan pemahaman dr aspek religi nya mba kalau sudah haid berarti sudah Baligh, sudah memiliki catatan dosa dan pahal dan sudah harus menjalankan ibadah yang diwajibkan agama.
Klo untuk pemahaman secara biologis nya bisa pakai bahasa sederhana yg bisa dipahami anak mba 😊

Zakiyah 
 Sebut saja Namanya Ari. Ari teman sedari kami SMP, kami disekolahkan di sekolah islam ternama. Karena baru kenal di SMP, kami tidak pernah tau bagaimana masa kecil-SDnya. Namun, yang kami tau dari teman sekolah TK-SDnya dia memang lebih nyaman bermain dengan perempuan, karena suka di bully oleh teman laki-laki dikarenakan masalah fisik (Maaf Gendut jadi dalam urusan aktivitas fisik tidak terlalu menonjol). Hanya segelintir anak laki-laki yang bisa dan mau bermain dengannya. Begitu juga di SMP, namun Kami sebagai teman karib tidak pernah berfikir jauh ke arah yang  negatif. Karena "group/genk" kami pun ada 2 anak laki-laki lainnya yang bermain bersama Ari selayaknya pertemanan antar laki-laki normal.
Waktu berjalan, kami pisah sekolah SMA, Kuliah dan tempat kerja. Sampai suatu saat kami dipertemukan dan Ari mengaku bahwa dirinya adalah GAY. Teman laki-laki kami sontak geli walaupun mereka cenderung lebih santai dan tidak mau ambil pusing. Tapi bagi kami sebagai perempuan mempertanyakan ada apa yang terjadi selama kurun waktu kami berpisah dan apa yang kami tidak pernah tau sebelumnya?
Dan akhirnya Ari pun bercerita. Masa kecilnya dihabiskan tanpa adanya "kasih sayang" dari orangtua. Dia selalu mencoba menarik perhatian Ibunya yang sibuk, ya Ibunya bekerja. Ari bilang setiap hari Ari melihat rutinitas sebelum Ibunya bekerja. Yaitu, buat sarapan, beberes, mandi, dan dadan. Dari situlah awal mulanya dia asyik bermain dandan-dandanan. Pernah ketahuan? pernah! Dia dimarahi dan selalu di bilang "Ari Jangan kaya banci!"

Bagaimana dengan Ayah Ari? Ayah Ari menurutnya orang yang keras dan tidak pernah dekat dengannya. "Buktinya, nggak ada sosok dia tuh di mata gw", imbuhnya. Oh iya dia 3 bersaudara, semuanya laki-laki. Dan dia pun bilang, bahwa "ingin dilindungi di diri gw tuh udah ada dari kecil, gw nggak mau melindungi." "pengennya gw itu diayomi gitu, dirangkul." "Gw udah coba jadi sosok laki-laki, tapi tetap aja nggak bisa."
Kami sontak bertanya, terus dulu lu pacaran sama si Ani itu gimana maksudnya? "Ya, itu saat gw mencoba untuk kembali ke laki-laki, tapi gagal. Capek ngelindungin mulu." jawabnya.
Lanjut cerita, bukan karena figur feminisme Ibunya saja sosok yang dia contoh, namun selama dia di tinggal kerja, dan dititipkan oleh Nenek dan Kakeknya (rumah berdekatan). Ari suka colongan main sama tetangganya tanpa pengawasan. Dia bilang dia senang kalau bermain sama tetangganya, terus di suruh joget, terus mereka menyoraki dan memberi apresiasi dengan apa yang Ari lakukan. Dari situlah dia suka joget dan sekarang jadi lead zumba. Plus dia suka lekuk tubuh seorang perempuan dalam gerakan-gerakan joget tersebut. "Seru!" katanya lagi.
Singkat cerita, Ari bilang ketika kuliah, dia ketemu lingkungan GAY, pokonya dia punya group GAY diajak temannya. Karena dia merasa punya bibit perempuan dalam tubuh laki-laki dan perjalanan cintanya dengan lawan jenis pun gagal terus, dia mikir "yaudah lanjutin aja bibit perempuan yang sudah lama terpendam, toh "gw nyaman! Dosa mah yaudahlah ya, gw yang tanggung. Gw juga masih kok shola…

Zakiyah Iip: yuk buibu, kita diskusi.. kira2 dari cerita diatas apa saja poin yg bertolak belakang dari 15 konsep tarbiyah jinisiyah?
Widi : Mungkin ini orang tuanya terlewat semua dari 15 konsep tarbiyah jinsiyah-nya yaaa 😢😢
Maka saya gak berani dandan skrg. Anakku lelaki 2 org.
Klo mau pake cream ngumpet ke kamar si kakak atau KLo malem dlm keadaan kamar udh gelap. 😢 Serem. Dan peralatan dandan yg padahal cuman lipen dan cream2 doank ak umpetin diluar jangkauan 2 anak laki2
Siti Cholidah: Jadi inget cerita suami aku zaky. Kl boleh saran utk tmnnya zaky diingatkan dg kematian. Dg azab kubur. Dg azab kaum nabi lut. Dan ada kasus benar adanya. Tetangga teman suami ada kedapatan meninggal d tempat krn GAY dan sdh mengidap penyakit AIDS, dr rmhnya tercium bau busuk yg tdk hilang meskipun jenazahnya sdh d kuburkan. Dan yg paling miris tak ada satupun teman2 GAY nya yg dtg menjenguk saat sakit sampai meninggal. Hanya para tetangga dan FPI setempat yg mengurusi jenazahnya.

Zakiyah : nah ini salah satu poinnya.. ajarkan kepada anak. bagaimana kita berdandan bukan tabarujj.. kita berdadan dalam islam diperbolehkan tp untuk suami.. dan lagi2 konsep ketika berduaan dengan suami anak harus mematuhi akan ijin masuk kamar orangtuanya
Siti Cholidah: Iya mba suami bilang kirain itu cm ada d sosmed. Ga taunya nyata.😭
Zakiyah Iip: yaa mbak, salah satunya itu.. poin aqidah kepada anak. bagaimana mereka harus paham dan takut akannya azab Allah di hari akhir. dan bagaimana panas nya api neraka itu benar sejatinya...
dari kasus teman saya ini, dia merasa tidak takut akan itu..
Zakiyah Iip: dadan dengan kondisi rapih dan bersih, santun aurat ibu juga ttp harus di jaga didalam rumah.. itu yg saya pahami.. krn kita role model mereka ya kan kakak.. smg bs sll ibu yg sholelah ya.. aamiin
Zakiyah Iip: nah ini.... poinnya slow but sure kita bahas ya.. fenomena halal utk pacaran. jangankan di tivi. beberapa orantua yg saya kenal. merasa anaknya kl ga pacaran itu aneh. dan khawatir. bahkan seakan salah 1 faktor utk menyatakan. hoo anak aaya aman dan normal berarti. padahal big no juga. utk menghindari ketodak normalan bukan dengan pacaran juga kan?
Yuli : Share kisah juga yah..
Waktu smp aku punya teman laki-laki yg kemayu..
Kami cukup dekat, dia pernah di rumah itu dari kecil dia selalu dianggap anak perempuan oleh kedua orang tua nya
Karna kulitnya yang putih dan wajah nya yang imut..
Dia ga pernah dibolehkan main Panas-panasan sama ibu nya..
Permainan olah raga pun ga diperbolehkan..
Kata ibunya takut cape dan jadi hitam..
Di rumah juga kadang suka berdandan kaya perempuan dan orang tua nya suka dia melakukan hal itu.
Cukup kasian memang karna jd bullyan Anak2 lelaki
SMA kebetulan satu sekolah lagi, temenku ini ada ikhtiar untuk menjadi lebih menly..
Dia ikut eksklu pramuka tp memang fisik nya Renta jadi sering sakit dan di suruh off lah sama ortu nya.
Kelas dua dia curhat katanya sekarang sering ke taman lawang ketemu bencong2 dan dia nyaman temenan sama mereka..
Kelas dua aku kenal mulai Hijrah dan dia mulai menjauh karena merasa ga nyaman gaul sama 'anak masjid'.
Kuliah aku dapat kabar dr Temen2 satu kuliah nya skrg sudah jd transgender..
Dan sekarang jadi penjajag seksual..
Innalillahi.. Betapa penting peran orang tua dalam menjaga fitrah seksualitas anak

 Nindya Larasati: Nah nyambung dr hal ini. Mungkin agak sedikit curhat. Waktu saya masih jaman jahil saya dan suami sebelum menikah pake proses pacaran dulu hiks karena yaitu tadi ga paham dan ga dilarang org tua untuk pacaran 😭
Setelah belajar jadi paham kalo pacaran amat sangat dilarang dalam Islam.
Untuk mengajarkan anak2 fitrah seksualitas misalnya tidak boleh berpacaran, berdua2an dgn lawan jenis bagaimana ya buibu karena saya sendiri dan suami dulunya pacaran. Kalo anak nanya, ayah ibu dulu pacaran apa engga kan jd bingung hiks mau jujur tp mau mengajarkan yg benar 😔
 Walaupun belum punya anak sih hehehe tp terus terang ini jadi hal yg paling kepikiran buat saya dan suami
Apakah gapapa saya mengajarkan mereka yg benar padahal dulu aja saya dan suami istilahnya ga benar?
Zakiyah : Bismillah.. saya coba jawab ya sis.. dalam islam kita perlu masa lalu untuk di tutup dan di perbaiki untuk kedepan.. skrg saatnya mmg kita hrs lbh dekat dan menjadikan anak2 nyaman kepada kita
 Widi : Ak pun dulu pacaran, walopun gak ngapa2in yg cenderung ke sex yaah tp udh dosa. Astaghfirullah
Zakiyah : yang saya tangkap dari contoh keluarga teman saya. jadi beliau punya 2 anak laki2.. 22nya lg puber. yg 1 sma dan yg satu smp. tapi gak banyak dari ank lainnya. saya pernah ngorol ke si kakak. bahwa, kok bisa kakak nonton ga sama temennya malah saya ibu?
dia jawab, apa bedanya emgnya ibu sama teman aku kak?
ternyata saya tanya ibunya. pernah ada 1 momen ibunya pusing dengan masa puber si anak. dan dia ajak diskusi. yg kakak mau itu seperti apa dr ibu. dia blg "yang kakak mau, ibu bs menjadi teman baik kakak tapi kakak akan ttp hormati dan sayangi ibu sbg orangtu"
dalam kedekatan itu, si ibu terus memberikan input positif, ttp suka nanya. kak ada perempuan yg kakak kagumi nggak? dia cerita sangat santai. ada ktnya. di tanya lagi. kenapa kakak kagum. jawabnya karena dia 11nya yg pakai jilbab diantara temannya.. si ibu ini ttp merajut komunikasi dengan tingkat kenyamanan level tinggi. bagaimana si anak trust kepada si ibu utk bertukar pikiran sis
😭 sulit bgt aku utk mausk ke taraf gt. kebanyakan nesunya kl aku mah wkwkwk.. tp ya itu mgkn bisa menjadi inspirasi. salah1 utk say no to pacaran pada anak. bagaimana kita bs buat anak nyaman dengan kita. bukan cari kenyamanan dengan org lain dan menuju zina... naudzubillah
 [04:29, 5/29/2018] Iim Khusnul Khotimah: Assalamualaikum.
Alhamdulillah baru selesai manjat.
Ijin bertanya ya bunprof semua :
1. Saat ini kakak (ce 3y3m) dan adik (ce 1y5m) sering saya mandikan bersama. Karena dirumah seringnya cma bertiga sama anak2 klo abinya kerja.
Apakah ini baik atau kapan baiknya mereka sudah tidak dimandikan bersama lagi?
2. Saya dan abinya biasa cium anak2 (pipi, dahi, bibir) dan anak2 juga selalu melihat klo abinya pamit kerja mencium saya dgn cara yg sama (maksudnya cium pipi, dahi, bibir).
Hal ini baik tidak ya??

Rahma :
Saya coba Bantu jawab ya.ini dari sisi pandangan saya..silahkan bisa ditambahkan dengan Bunprof sholehah lainnya....
1. Jika sama jenis kelaminnya pada usia tersebut (3 & 1 y) boleh. Jika beda jenis kelaminnya, maka tidak boleh. Anak-anak wajib Mandi tidak bersama dengan saudara atau orangtua nya pada usia 4 tahun.
2.TIDAK BAIK. Orangtua ke Anak boleh cium pipi Dan dahi.namun TIDAK BOLEH BIBIR.
ORANG TUA TIDAK BOLEH MEMPERLIHATKAB CIUMAN DAHI, PIPI DAN BIBIR DIDEPAN ATAU TERLIHAT OLEH ANAK. HANYA BOLEH CIUM TANGAN YG TERLIHAT OLEH ANAK.

ini lesson learned yg sangat penting Dan hampir2 aku Jadi marah Dan tidak suka dengan orang tua itu (walaupun TERLIHAT pakaian keduanya Islami Dan memanggil ummi Dan abi Dan Rumahnya tidak Ada TV). Tapi Anak Laki-laki lakukan seksual harressment terhadap Anak perempuan aku Dan suami aku marah besar Dan Kita langsung pindah sekolah. Root cause ya adalah karena Anak Laki-laki itu melihat ABI nya mencium umminya.kalau tidak salah di pipi atau di DAHI.ini aku yg investigasi pelan2 dengan Anak Laki-laki itu namun tidak cerita ke gurunya. That's the lesson learned.
Dyas: manarik ini pertanyaaannya mb @Iim Khusnul Khotimah  karena sering kita jumpai ya ...
ikutan menanggapi ya mb 😊
1. Kalau pengalaman saya, saat kedua anak laki-laki saya masih batita juga pernah  dimandikan bareng sekaligus mengajarkan mereka cara mandi, membersihkan bak dan bab mereka sendiri, untuk tata letak peralatan mandi mereka kami susun sesuai dengan tinggi badannya sehingga mereka bisa dgn mudah memperolehnya.
Ketika mereka sidah mengerti tentang aurat sebaiknya tidak mandi bareng lagi 😊
2. Terkait dengan ciuman, kalau kami tidak pernah memperlihatkan ciuman bibir di depan anak-anak dan tidak mencium bibir anak-anak.
Sejak awal kami beritahukan bahwa ciuman hanya utk keluarga saja (mahram) adapun derah yg kami cium (ubun-ubun, dahi, pipi dan tangan) sebagai salah satu cara menunjukan kasih sayang.
Yang paling sering kami lakukan saat perpisahan (sekolah atau kerja) dgn mencium tangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar