Sabtu, 10 Juni 2017

Memukul Adik

Malam itu  saya sedang shalat tarawih.  Dina yang sudah selesai duluan shalat tarawihnya tiba-tiba memukul tangan adiknya.  Pukulan pertama adiknya belum ngeh.  Pukulan kedua adiknya diam.  Pukulan ketiga adiknya baru bertanya kenapa. Melihat kejadian itu shalat tarawih sy sedikit terganggu karena mereka berdua persis duduk didepan saya shalat . Hem. . . Mau membatalkan shalat tarawih nanggung,  sy terusin deh shalatnya dengan tetap mendengar pembicaraan mereka berdua(he...he...ketahuan nih shalatnya tidak khusu') .
Kejadian selanjutnya Dina pun menjelaskan alasannya memukul fahmi.  Dan entah apa lagi yang terjadi waktu itu karena saya memutuskan untuk tetap melanjutkan shalat tarawih sampai selesai. Selesai shalat tarawih,  saya melihat mereka berdua sudah baikan dan sudah main bersama kembali.  Namun,  saya merasa perlu mengingatkan dina tentang perilakunya tersebut.  
Menjelang tidur,  saya ajak Dina berbicara.  "Nak,  kenapa memukul adek? ".  " Kakiku sakit Bun.  Kena lakban yang adek mainin. ", jawab Dina. Memang waktu itu adiknya bermain lakban dengan cara digelindingin ke segala arah.  Mungkin Dina kena secara tak sengaja.  Disitu,  saya mencoba memberikan Dina pemahaman dengan bahasa sederhana boleh tidaknya dia melakukan hal tersebut .  Mencontohkan seandainya dina yang melakukan hal tersebut kepada bunda tanpa disengaja,  kemudian bunda langsung memukul dina,  Dina sedih nggak? ? ? Alhamdulillah Dina bisa mengerti . 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar