Minggu, 11 Juni 2017

Minta Maaf Ya Nak!!!

Saya perhatikan,  Fahmi,  anak laki-laki saya ini mempunyai ego yang sangat tinggi.  Seperti malam itu,  Saya sedang mengaji dikamar.  Dina dan Fahmi ikut bermain dikamar.  Dina tidur-tiduran di kasur, Fahmi lompat-lompatan sambil menjatuhkan badannya ke kasur.  Saya sudah mengingatkan Fahmi untuk hati-hati. Jangan sampai dia menginjak atau jatuhin badannya ke mbak dina.  Namanya anak-anak,  diingatkan begitu bilang iya.  Tapi kenyataan berkata sebaliknya.  Fahmi beneran menginjak Dina.  Dina yang kesakitan karena kakinya diinjak langsung menangis. Saya berhenti mengaji. Saya panggil Fahmi dan jelaskan perbuatannya salah menyakiti mbak Dina.  Fahmi harus minta maaf.  Fahmi mencoba mengelak dengan menyebutkan kalau dia hanya mau "A" .  Saya pun berusaha konsisten dan menegakkan keadilan dengan tetap meminta dia minta maaf kepada Dina terlebih dahulu. Sampai beberapa lama,  dia tetap tidak mau meminta maaf.  Saya yang sudah kewalahan memberi pengertian akhirnya minta bantuan Ayahnya setelah menjelaskan duduk perkaranya.  Baru setelah Ayahnya turun tangan,  beberapa waktu kemudian Fahmi mau minta maaf dan selesailah masalah dimalam itu. Meskipun sudah tidak mengandalkan emosi dan nada tinggi,  bahasa menyesuaikan dengan anak umur 3,5 tahun,  namun masih belum berhasil membujuk Fahmi minta maaf.  Barangkali dia lebih faham dengan bahasa Ayahnya yang juga seorang laki-laki. He. . He. . . 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar