Jumat, 14 Juli 2017

Jangan pernah lelah

Sebenarnya tantangan kemandirian ini sudah saya laksanakan sejak tgl 13 juli kemarin.  Namun berhubung sy sudah memutuskan untuk memulainya dihari ini,  maka dokumentasi sy mulai dari hari ini,jumat 14 Juli 2017.
Untuk si sulung,  mbak Dina (8th) saya memilih mengajarkan kemandirian dalam bentuk merapikan kembali buku yang sudah dia baca. Mungkin ini sangat terlambat, karena selama ini kami memanjakannya dan jarang melibatkan dia dalam proses pengurusan domestik rumah tangga.  Terimakasih IIP yang mengajarkan saya tuk mengoreksi kesalahan pengasuhan dimasa yang telah lewat.
 Alhamdulillah dirumah,  saya menyediakan koleksi buku yang cukup banyak untuk menumbuhkan minat bacanya.  Meski kadang masih kalah bersaing dengan televisi,  namun saya mencoba untuk terus memupuk semangat Dina membaca buku.  Bagi saya agak susah menerapkan teori satu buku selesai,  kembalikan,  baru boleh ambil buku yang lain.  Hal itu karena saya tidak mengawasi langsung ketika saya bekerja.  Sementara itu,  mbak pengasuh lebih suka merapikan sendiri daripada melibatkan dina.  Alhasil,  saya pun memodifikasi tantangan tersebut.  Ketika saya pulang,  saya ingatkan Mbak Dina untuk merapikan semua buku yang dia baca. Batas waktunya sampai dia aakan tidur.  Malam sebelumnya,  tantangan tersebut berhasil dilaksanakan.  Sehabis shalat isya,  saya ingatkan Dina untuk merapikan bukunya.  Meskipun tetap dengan bantuan dari saya,  karena bukunya lumayan berat,  dia bersedia merapikan kembali buku tersebut sesuai dengan urutannya. Naamun,  malam ini...jreng...jreng..jreng. Saya sampai rumah pukul 21.00 sepulang dari kuliah malam.  Anak-anak sudah tidur dan saya lihat,  buku masih menumpuk di sofa. Itu artinya Mbak Dina tidak mengembalikan buku tersebut dan merapikannnya ditempat semula.  Belum berhasil dihari pertama.  Barangkali Mbak pengasuh juga lupa untuk  mengingatkannya.  Tidaklah perlu sesal dan lara,  karena bagi saya itu menjadi sebuah tanda.  Saya sebagai Bundanya yang paling bertanggung jawab akan itu semua.  Untuk tak pernah jemu dan lelah membimbing dina.  Melangkahkan kaki setapak demi setapak melewati tangga menuju kemandiriannya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar