Rabu, 19 Juli 2017

Tentang istiqomah

Tantangan hari ke-6 Rabu,  20 Juli 2017
Masih terngiang beberapa tahun yang lalu, ustadzah menjelaskan tentang materi istiqomah.  Begitu beratnya istiqomah karena perbuatan itu menuntut adanya konsekuensi yang terus menerus dan tidak pernah putus.
Materi tentang istiqomah ini sangat tepat diaplikasikan dalam menjalani tantangan game dibunda sayang ini.
Pagi hari selesai shalat,  mukena sudah dilipat.  Namun untuk menaruh ditempat semula,  masih harus diingatkan.  Kemudian selesai makan, piring sudah dibawa ke tempat cuci piring dan langsung dicuci saat itu juga. Akan tetapi tempat snack ke sekolah masih ditas,  dan saya panggil mbak Dina dan menemaninya mencucinya.
Shalat maghrib dan isya,  melipat mukena sudah dilaksanakan.  Yang masih harus terus didampingi dan diingatkan adalah menaruhnya ditempat semula.
Menemani Mbak Dina berkreasi dengan Kapla dipetang harinya.  Sembari mengingatkan juga tuk membereskan kembali setelah selesai.  Dan alhamdulillah,  puas berkreasi,  dia membereskan mainan kaplanya.  Sambil tetap ditemani dan diberikan motivasi.
Sebagai seorang ibu,  kita harus senantiasa istiqomah dalam menjalani peran tersebut. Istiqomah menahan amarah dan kesal melihat buah hati yang kadang muncul "kepintarannya".  Istiqomah menemani dan mengingatkan ananda dalam menjalani aktivitas kesehariannya menuju proses kemandiriannya. Istiqomah dalam berperilaku dan berakhlaq mulia dalam rangka menjadi contoh yang terbaik bagi putra-putri tercinta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar