Pentingkah Membangkitkan Fitrah Seksualitas Anak
PRESENTASI OLEH KELOMPOK 5
Kenapa aku harus bobok sendiri, Ayah? Aku mau bobok nya sama
Ayah Bunda aja.
Kenapa kamar aku 👧
sama adek 👦🏻
dipisah sih bun?
Kok bunda dapat libur sholat sama puasa dari Allah, bun?
Kenapa dedek 👦🏻
harus sunat, bun?
Familiar kah bunda2 dengan pertanyaan diatas? 👆
Pernakah kehabisan kata kata untuk menjelaskan kepada anak
anak? 🤷♀
Pasti sudah tidak asing lagi ya dengan kalimat2 itu.
Dan jika kita kurang tepat menjelaskan nya kepada anak anak
kita, apa yang akan terjadi ?
Mungkin anak anak tidak paham betul apa fitrah seksualitas
dirinya.
Mungkin anak anak tidak paham akan arti dari Laki-laki
sejati ataupun Perempuan sejati.
Atau masih merasa belum waktunya ah jelasin ke anak anak,
masih pada kecil pasti belum paham
Atau Nanti aja jelasin nya kalo sudah besar
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
Anak anak kita ga selamanya menjadi anak kecil, kelak mereka
juga akan menjadi remaja dan dewasa. Ketika mereka sudah tiba saatnya harus
mengetahui tentang diri mereka sendiri dan peran yg harus diambil, kemanakah
mereka akan bertanya? 🤔
Jika kita menunda2 memberikan pemahaman fitrah seksualitas
kepada anak, bisa jadi tanpa kita sadari peran kita diambil oleh pihak lain... 😱
Siapa pihak lain itu ?
📲💻
Teknologi
👫👭👬
Lingkungan Masyarakat
👩🏻🎤🏍🚲
Lingkungan Pergaulan
Seperti kita ketahui bersama bahwa pihak lain itu memiliki
daya magnet yang sangat kuat.
Maka dari itu, penting sekali mengenalkan fitrah seksualitas
anak sejak dini oleh orang tuanya. 👨👩👧
Agar orang tuanya pun terpacu untuk selalu belajar dan
menjadi teladan untuk anaknya. Selain itu, kedekatan emosional anak dengan orang
tua akan terjalin 💞
Diskusi :
Rahma :
1. Bagaimana Cara mengontrol kegiatan Anak? Tanpa Anak
merasa diintrogasi atau dikawal?
2. Bagaimana memahamkan kepada Anak usia 3-5 tahun Dan 8
tahun mengenai real keadaan di lingkungan yang berpengaruh buruk terhadap
anak.mis.kejahatan seksual Dan kejahatan lainnya? Tanpa membuat Anak jadi
phobia Akan keramaian.
Respati :
1. Pertama, emg kudu ada rasa saling percaya antaranak dg
orang tua kali ya mba 😅
.
Kl bahasa mudahnya, kita jd orang tua jd orang pertama yg
mereka ceritain ttg apa yg mereka lakukan...
Jadi buat mereka jujur dulu sm kita...
Dulu pernah ada kisah, Rasulullah ditanya sm pemuda...
'Ya Rasulullah. Sy mau melakukan apapun,jangan kau larang'
'silakan' Kt Rasulullah 'Tapi jadilah orang jujur'
Ketika dy jujur, mau ga mau dia harus cerita dnk apa yg dy
lakukan
Sama dg yg kita lakukan ke anak...
Buat anak kita jujur dg apa yg dy lakukan...
Caranya gimana?
Kl mnrtku sh kita jg harus jujur sm anak 😁
Kita mau apa, kita tanya sama mereka, cerita sm mereka, tp
harus jujur 😁
Atau kalau mereka terus ngikutin, ajak mereka terlibat dg
kegiatan kita... 😁
Retno wulan :
mungkin bisa
membiasakan kita melakukan kegiatan bersama anak dalam keseharian. bikin ritme
harian yang itu nantinya jadi pola mereka melakukan kegiatan sehari-hari. kalau
kita gak mau anak2 kita melakukan hal2 sia-sia atau gak baik, kita contohkan
untuk tdk melakukan hal itu.
Rumyimah: Menanggapi nomor 1
Kita harus menciptakan bonding yang cukup kuat antara kita
dengan anak-anak semenjak dini. Kedekatan ini akan membuat anak-anak nyaman
bercerita tentang dirinya dan lingkungannya kepada kita. Dan kita pun akan
dipercaya oleh anak-anak sebagai tempat berkeluh kesah yang paling nyaman.
Sehingga ketika kita menanyakan sesuatu kepada anak, anak akan dengan senang
hati bercerita. Kalau kita tidak pernah menciptakan ruang untuk kita dengan
anak, bisa jadi anak malah berfikir "ada apa nih mamakku nanya
macam-macam.
Respati : Bagaimana
memahamkan kepada Anak usia 3-5 tahun Dan 8 tahun mengenai real keadaan di
lingkungan yang berpengaruh buruk terhadap anak.mis.kejahatan seksual Dan kejahatan
lainnya? Tanpa membuat Anak jadi phobia Akan keramaian.
.yg nomor dua. untuk usia batita--lima tahun, gunakan gaya
bercerita atau bisa media lain. misalnya lagu sentuhan boleh-tidak boleh. untuk
anak usia 8 thn sudah bisa diajak diskusi. jika hal ada sesuatu yg seperti itu
kakak nyaman gak? atau risih? kira2 itu boleh atw tidak
gunakan waktu, intonasi, gestur yang tepat
karena fitrah anak pada kebaikan
Tanggapan Rahma :
Terima kasih masukan
atau jawabannya ya Mba Renia...
Ini yang aku lakukan...aku sering tell ke Rumah ketika aku
sedang di kantor atau diluar Kota. Bicara dg anak3 Dan Mba pembantu dg bahasa
senyaman mungkin.
2. Khusus utk kakak-kakak yg Sudah sekolah, sebelumnya aku
sering Tanya...."kakak disekolah ngapain aja?" Namun kemudian, aku
nyadar sendiri...kok aku Tanya nya itu mlulu....bosen ngak sih kakak dengernya
nya..aku tahu kakak bosen dg pertanyaan ini dari jawabannya yg sdh kurang
Semangat.
LALU, aku ubah now pertanyaan nya..."mmm...kakak
disekolah tadi senang ngak..? Apa yang membuat kakak senang disekolah...? Apa
ya..yang menarik kakak lakukan...?
Aku Jadi mikir2 sangat dulu...jika mau bertanya kegiatan
keseharian Anak disekolah...agar mereka bisa nyaman Dan jujur ceritakan
semuanya...
Alhamdulillah, anak3 aku suka cerita...detail..cerewet Kali
ya... hihihihi...pas waktu sebelum tidur...curhat time...bahkan sebelum aku
Tanya...anak3 sdh mulai duluan.....
Tetap aku usaha utk selalu improve strategi aku dlm Hal
ini....
Sharing saja ya..
Rahma :
Nah...utk pertanyaan no 2 nih...aku perlu input....karena
kadang Anak aku (yg umur 5 tahun. Kalau yg 8 tahun seh lebih matang
pemahamannya dari adik2nya) kalau Kita lagi jalan2 keluar..suka bilang.. Bunda2
...itu orang jahat ya..? Sambil nunjuk orang...
Bunda..kode rahasia Kita apa bunda? Kalau aku ditanya orang,
Aku harus Tanya dulu...kode rahasianya apa? ....ini imaginasi Anak aku...
Aku jelaskan pelan2... Memang yg kedua (5thn) ini
imaginasinya luaarr biasaa...mesti Kita bimbing.....❤
Renie:
Mgkin kakak nya bisa bantu jelaskan ke adiknya, ttg kode
rahasia itu mba.
Siblings biasanya lebih mudah ya menjelaskannya.
Retno : masya Allah ini anugerah Allah. anaknya berarti
sudah bisa banget diajak diskusi mbak. bisa lempar balik pertanyaannya. mengapa
mas kok bisa menganggap org itu jahat? dilihat dari mana? orang jahat itu apa?
Rifni IIP: Aku pernah baca tp maaf lupa di mana, instead of
kita interogasi dg nanya "di sekolah ngapain aja?" anak akan lebih
senang jika dipahami perasaannya dg bertanya "apakah sekolah hari ini
menyenangkan?" "bagaimana perasaanmu?" Saya blm praktek sih
karena anak sy blm sekolah 😅
Respati :
2. Sbnrny kl anak udh
mulai bs diajak diskusi lbh seru ya mba, bisa diajak tektok 😅
Coba diceritain kisah2 nabi / orang dulu mba... 😁
Dulu, pas matriks 3, kita kopdar dan pemateriny Mba
Azizah...
Beliau jg smpt cerita kl di daerah rumahnya ada 'bagian sisi
gelap'
Anakny pernah dilarang dg tegas
'jangan main disana krn disana banyak kaum Nabi Luth' 😶
Krn udh bisa diskusi anak2ny pun, nanya 'emg kaum nabi Luth
ky apa ummi'dsb dsb
Jadilah ada diskusi dg anak... 😬
Tidak ada komentar:
Posting Komentar