Rabu, 30 Mei 2018

Pentingkah Membangkitkan Fitrah Seksualitas Anak








Pentingkah Membangkitkan Fitrah Seksualitas Anak

PRESENTASI OLEH KELOMPOK 5

Kenapa aku harus bobok sendiri, Ayah? Aku mau bobok nya sama Ayah Bunda aja.
Kenapa kamar aku 👧 sama adek 👦🏻 dipisah sih bun?
Kok bunda dapat libur sholat sama puasa dari Allah, bun?
Kenapa dedek 👦🏻 harus sunat, bun?
Familiar kah bunda2 dengan pertanyaan diatas? 👆

Pernakah kehabisan kata kata untuk menjelaskan kepada anak anak?  🤷‍♀

Pasti sudah tidak asing lagi ya dengan kalimat2 itu.

Dan jika kita kurang tepat menjelaskan nya kepada anak anak kita, apa yang akan terjadi ?
Mungkin anak anak tidak paham betul apa fitrah seksualitas dirinya.
Mungkin anak anak tidak paham akan arti dari Laki-laki sejati ataupun Perempuan sejati.
Atau masih merasa belum waktunya ah jelasin ke anak anak, masih pada kecil pasti belum paham
Atau Nanti aja jelasin nya kalo sudah besar
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
Anak anak kita ga selamanya menjadi anak kecil, kelak mereka juga akan menjadi remaja dan dewasa. Ketika mereka sudah tiba saatnya harus mengetahui tentang diri mereka sendiri dan peran yg harus diambil, kemanakah mereka akan bertanya? 🤔

Jika kita menunda2 memberikan pemahaman fitrah seksualitas kepada anak, bisa jadi tanpa kita sadari peran kita diambil oleh pihak lain... 😱

Siapa pihak lain itu ?
📲💻 Teknologi
👫👭👬 Lingkungan Masyarakat
👩🏻🎤🏍🚲 Lingkungan Pergaulan

Seperti kita ketahui bersama bahwa pihak lain itu memiliki daya magnet yang sangat kuat.
Maka dari itu, penting sekali mengenalkan fitrah seksualitas anak sejak dini oleh orang tuanya. 👨👩👧
Agar orang tuanya pun terpacu untuk selalu belajar dan menjadi teladan untuk anaknya. Selain itu, kedekatan emosional anak dengan orang tua akan terjalin 💞

Diskusi :  
Rahma :
1. Bagaimana Cara mengontrol kegiatan Anak? Tanpa Anak merasa diintrogasi atau dikawal?
2. Bagaimana memahamkan kepada Anak usia 3-5 tahun Dan 8 tahun mengenai real keadaan di lingkungan yang berpengaruh buruk terhadap anak.mis.kejahatan seksual Dan kejahatan lainnya? Tanpa membuat Anak jadi phobia Akan keramaian.

Respati :
1. Pertama, emg kudu ada rasa saling percaya antaranak dg orang tua kali ya mba 😅 .
Kl bahasa mudahnya, kita jd orang tua jd orang pertama yg mereka ceritain ttg apa yg mereka lakukan...
Jadi buat mereka jujur dulu sm kita...
Dulu pernah ada kisah, Rasulullah ditanya sm pemuda...
'Ya Rasulullah. Sy mau melakukan apapun,jangan kau larang'
'silakan' Kt Rasulullah 'Tapi jadilah orang jujur'
Ketika dy jujur, mau ga mau dia harus cerita dnk apa yg dy lakukan
Sama dg yg kita lakukan ke anak...
Buat anak kita jujur dg apa yg dy lakukan...
Caranya gimana?
Kl mnrtku sh kita jg harus jujur sm anak 😁
Kita mau apa, kita tanya sama mereka, cerita sm mereka, tp harus jujur 😁
Atau kalau mereka terus ngikutin, ajak mereka terlibat dg kegiatan kita... 😁

Retno wulan :
 mungkin bisa membiasakan kita melakukan kegiatan bersama anak dalam keseharian. bikin ritme harian yang itu nantinya jadi pola mereka melakukan kegiatan sehari-hari. kalau kita gak mau anak2 kita melakukan hal2 sia-sia atau gak baik, kita contohkan untuk tdk melakukan hal itu.

Rumyimah: Menanggapi nomor 1
Kita harus menciptakan bonding yang cukup kuat antara kita dengan anak-anak semenjak dini. Kedekatan ini akan membuat anak-anak nyaman bercerita tentang dirinya dan lingkungannya kepada kita. Dan kita pun akan dipercaya oleh anak-anak sebagai tempat berkeluh kesah yang paling nyaman. Sehingga ketika kita menanyakan sesuatu kepada anak, anak akan dengan senang hati bercerita. Kalau kita tidak pernah menciptakan ruang untuk kita dengan anak, bisa jadi anak malah berfikir "ada apa nih mamakku nanya macam-macam.

Respati :  Bagaimana memahamkan kepada Anak usia 3-5 tahun Dan 8 tahun mengenai real keadaan di lingkungan yang berpengaruh buruk terhadap anak.mis.kejahatan seksual Dan kejahatan lainnya? Tanpa membuat Anak jadi phobia Akan keramaian.
.yg nomor dua. untuk usia batita--lima tahun, gunakan gaya bercerita atau bisa media lain. misalnya lagu sentuhan boleh-tidak boleh. untuk anak usia 8 thn sudah bisa diajak diskusi. jika hal ada sesuatu yg seperti itu kakak nyaman gak? atau risih? kira2 itu boleh atw tidak
gunakan waktu, intonasi, gestur yang tepat
karena fitrah anak pada kebaikan

Tanggapan Rahma :
 Terima kasih masukan atau jawabannya ya Mba Renia...
Ini yang aku lakukan...aku sering tell ke Rumah ketika aku sedang di kantor atau diluar Kota. Bicara dg anak3 Dan Mba pembantu dg bahasa senyaman mungkin.

2. Khusus utk kakak-kakak yg Sudah sekolah, sebelumnya aku sering Tanya...."kakak disekolah ngapain aja?" Namun kemudian, aku nyadar sendiri...kok aku Tanya nya itu mlulu....bosen ngak sih kakak dengernya nya..aku tahu kakak bosen dg pertanyaan ini dari jawabannya yg sdh kurang Semangat.
LALU, aku ubah now pertanyaan nya..."mmm...kakak disekolah tadi senang ngak..? Apa yang membuat kakak senang disekolah...? Apa ya..yang menarik kakak lakukan...?
Aku Jadi mikir2 sangat dulu...jika mau bertanya kegiatan keseharian Anak disekolah...agar mereka bisa nyaman Dan jujur ceritakan semuanya...
Alhamdulillah, anak3 aku suka cerita...detail..cerewet Kali ya... hihihihi...pas waktu sebelum tidur...curhat time...bahkan sebelum aku Tanya...anak3 sdh mulai duluan.....
Tetap aku usaha utk selalu improve strategi aku dlm Hal ini....
Sharing saja ya..
Rahma :
Nah...utk pertanyaan no 2 nih...aku perlu input....karena kadang Anak aku (yg umur 5 tahun. Kalau yg 8 tahun seh lebih matang pemahamannya dari adik2nya) kalau Kita lagi jalan2 keluar..suka bilang.. Bunda2 ...itu orang jahat ya..? Sambil nunjuk orang...
Bunda..kode rahasia Kita apa bunda? Kalau aku ditanya orang, Aku harus Tanya dulu...kode rahasianya apa? ....ini imaginasi Anak aku...
Aku jelaskan pelan2... Memang yg kedua (5thn) ini imaginasinya luaarr biasaa...mesti Kita bimbing.....❤

Renie:
Mgkin kakak nya bisa bantu jelaskan ke adiknya, ttg kode rahasia itu mba.
Siblings biasanya lebih mudah ya menjelaskannya.

Retno : masya Allah ini anugerah Allah. anaknya berarti sudah bisa banget diajak diskusi mbak. bisa lempar balik pertanyaannya. mengapa mas kok bisa menganggap org itu jahat? dilihat dari mana? orang jahat itu apa?

Rifni IIP: Aku pernah baca tp maaf lupa di mana, instead of kita interogasi dg nanya "di sekolah ngapain aja?" anak akan lebih senang jika dipahami perasaannya dg bertanya "apakah sekolah hari ini menyenangkan?" "bagaimana perasaanmu?" Saya blm praktek sih karena anak sy blm sekolah 😅

Respati :
 2. Sbnrny kl anak udh mulai bs diajak diskusi lbh seru ya mba, bisa diajak tektok 😅
Coba diceritain kisah2 nabi / orang dulu mba... 😁
Dulu, pas matriks 3, kita kopdar dan pemateriny Mba Azizah...
Beliau jg smpt cerita kl di daerah rumahnya ada 'bagian sisi gelap'
Anakny pernah dilarang dg tegas
'jangan main disana krn disana banyak kaum Nabi Luth' 😶
Krn udh bisa diskusi anak2ny pun, nanya 'emg kaum nabi Luth ky apa ummi'dsb dsb
Jadilah ada diskusi dg anak... 😬

Tidak ada komentar:

Posting Komentar