Minggu, 27 Mei 2018

Pentingnya Menumbuhkan Fitrah Seksualitas Anak-anak











Presentasi oleh kelompok I

 Fitrah ini sangat penting harus kita bangkitkan dan kenalkan sejak dini , mengingat tantangan yang muncul di jaman sekarang ;
1. Emansipasi Wanita
2. Makin banyaknya keterbukaan peran yang bisa dilakukan oleh wanita / pria dalam kehidupan sehari-hari baik diranah publik / private

Solusi yang diberikan : Penguatan konsep diri yaitu :
1.       Pengenalan bentuk tubuh laki-laki dan perempuan (fitrah keimanan)
2.       Peran laki-perempuan
3.       Positif parenting

Diskusi :
Rumyimah: Terkait peran ayah dan ibu, bisa minta tolong diberikan contoh realnya dalam kehidupan kita???
Iim Khusnul Khotimah: Peran ayah :
1. Ayah sebagai kepala sekolah, yg menentukan dasar dan konsep kurikulum pendidikan seperti apa yg akan diterapkan dlm keluarga, misal keluarga yg berpedoman Al Qur'an sebagai sumber utama pendidikan, jdi semua kurikulum pendidikan berlandaskan Al Qur'an
2. Ayah menentukan visi dan misi keluarga yg dirumuskan bersama dgn ibu
3. Ayah yg mengajarkan ttg ego dan individualitas, biasanya puncak2 pada anak usia 2-5 tahun.

Rahma :
1. Bagaimana Cara menjelaskan bahwa bentuk fisik laki-laki Dan perempuan itu berbeda? 2. Kenapa aku Dan dia berbeda, Khan Kita sama-sama perempuan?
2. Kenapa Anak laki2 selalu merasa kuat Dan jahil atau mengganggu Kita yang anak perempuan?
Dita :
Klo saya, dari alif bayi sudah menjelaskan, "kalau nenen sama umi, abi gak punya nenen." Itu sederhanannya mbak.
Iim Khusnul Khotimah: Kalau saya menjelaskan ttg Asmaul Husna Al Musowwir, Allah Yang Maha Pemberi Bentuk.
Allah berkuasa memberi bentuk yg berbeda pada makhluk Nya, saya contohkan anak2 saya, kakak rambut keriting, adik rambut lurus
Rumyimah : Bantu urun rembuk mbak untuk pertanyaan nomor 2. Kalau saya sih melihatnya anak laki-laki itu dikaruniakan kelebihan fisik dan energi yang luar biasa dan butuh penyaluran. Salah satu bentuk penyaluran nya itu dg jahil dan perbuatan-perbuatan lain yg kadang nggak terduga. Kl saya misalnya melihat dia melakukan sesuatu yg sekiranya bahaya ke kakak perempuannya saya ingatkan, kemudian saya alihkan tuk melakukan hal lain. Anaknya juga diberitahu ttg bahaya perbuatanya, kakaknya diberitahu untuk menghindar. Misalnya main kuda-kudaan dengan menindih kakaknya, sy bilangin untuk main seperti itu nanti dg ayah

Rumyimah; Uli : Jika ternyata anak laki-laki kita ataupun anak perempuan kita selama ini cenderung lebih dekat dengan salah satu sosok saja  misalnya ibu sehingga dikhawatirkan terjadi ketidak seimbangan, bgmn caranya ya membuat mereka bisa dekat dengan keduanya, sudah sering dimotivasi dan didorong, tapi anaknya tidak mau
Iim Khusnul Khotimah:
 Ini biasanya yg saya dorong abinya mb, abinya dulu yg harus mendekat ke anak2.
Dulu anak2 saya juga jarang mau sama abinya, lalu saya dorong abinya supaya mendekat kepada anak, cari perhatian anak. Jadi, abinya cari cara yg belum saya lakukan seperti ajak jalan anak2 pake motor (krna saya gak bisa 🙈), atau membacakan buku dgn cara yg lebih heboh
Dita :
 Dari bayi, saya dan suami membuat semacam waktu berkualitas untuk alif dan abinya. Setiap pagi, sementara saya sedang masak dan bersih2 rumah, alif main sama abi. Saat mau tidur pun begitu. Kami coba biasakan alif tidur tdk selalu sambil nenen, tp tidur sambil dikelonin abibya (sementara saya cuci piring dll). Ternyata alif mau bobok jg sama abinya
Rahma :
Anak3 perempuan aku dekat sama aku.tapi aku terus Dan terus harus bisa membuat mereka dekat dengan Buya (ayah) nya juga. Sering...anytime...aku remind dengan bahasa ringan atau sebelum tidur dalam curhat session.
Kakak... adik....harus dekat dengan Buya juga...seperti kakak..adik dekat dengan Bunda...
Kakak...adik..harus sayang sama Buya juga...seperti kakak..adik sayang sama Bunda....
Buya itu yang Akan jaga kakak.. adik...sampai Buya tua pun Akan terus menjaga kakak..adik...
(Buya nya pun juga terus berulang berkata itu kepada anak3 perempuan aku.terus menyakinkan mereka)
Buya itu Ayah kakak adik..yang dari kakak.. adik baru Lahir...oe..oe..or..langsung diadzani oleh Buya..agar kakak..adik... mendengar nama Allah pertama Kali....oleh Buya...agar langsung dijaga Allah selamanya...
Buya itu laki-laki...kalau kakak.. adik... diganggu, Buya yang Akan maju duluan untuk melawan Dan membela kakak...adik..kalau Bunda, bisa Jadi Bunda juga takuttt....tapi Buya tidak takut....
Aku juga sharing pengalaman aku yang dijaga Dan ditemani ayah aku kemana saja...sampai aku nikah baru aku dijaga suami aku...ayah aku juga sampai sekarang terus menjaga aku.
Terus aku berikan values: kasih sayang orang tua itu sepanjang jalan....dengan segala kisah Dan pengamanan juga cerita lainnya....🌹🌹🌹🌹
Ini juga yang suami aku lakukan...he will do the best dengan segala Gaya dan daya dia untuk mengambil hati anak3 Dan trust anak3. Aku selalu impact ke suami aku kalau : Ayah itu the first man for the daughter. Ayah selalu Jadi sosok hero. Ini juga yg aku alami.....❤❤❤

Widi :
 Mau nanyaa terkait jika peran ayah kurang dominan, gimana menyeimbangkannya yaaa. Krna ayah di luar rumah nyaris sepanjang hari dan Dimata anak3 kesannya hanya ibu yg ada di depan mereka 😄
Dita :
 Pengalaman tmn sy mbak. Dia punya anak perempuan usia 2 thn. Dianya PNS, suaminya di swasta. Setiap pagi, yg mengurus anaknya adalah suaminya, dari nemanin main stlh bangun tidur, memandikan, ganti baju sampai kadang menyuapi sarapan. Dia dan suami beranglat kerka sambil nganter ank ke daycare. Sore biasamya yg pulang duluan dia, lalu dia ngurus anak sementara suaminya kadang plg mlm.

 Salah Satu materi Fitrah Education ustadz Harry Sentosa
Posted by EKOHARSONO on DECEMBER 24, 2017
Harry Santosa
23 Dec 2017
Mendidik Fitrah Seksualitas adalah merawat, membangkitkan dan menumbuhkan fitrah sesuai gendernya, yaitu bagaimana seorang lelaki berfikir, bersikap, bertindak, merasa sebagaimana lelaki Juga bagaimana seorang perempuan berfikir, bersikap, bertindak, merasa sebagai seorang perempuan.

Prinsip 1 : Fitrah Seksualitas memerlukan kehadiran, kedekatan, kelekatan Ayah dan Ibu secara utuh dan seimbang sejak anak lahir sampai usia aqilbaligh (15 tahun)

Prinsip 2 : Ayah berperan memberikan Suplai Maskulinitas dan Ibu berperan memberikan Suplai Femininitas secara seimbang. Anak lelaki memerlukan 75% suplai maskulinitas dan 25% suplai feminitas. Anak perempuan memerlukan suplai femininitas 75% dan suplai maskulinitas 25%.

Prinsip 3 : Mendidik Fitrah seksualitas sehingga tumbuh indah paripurna akan berujung kepada tercapainya Peran Keayahan Sejati bagi anak lelaki dan Peran Keibuan sejati bagi anak perempuan. Buahnya berupa adab mulia kepada pasangan dan anak keturunan.

Tahap Usia 0-2 tahun : Anak lelaki maupun anak perempuan lebih didekatkan kepada Ibu karena masa menyusui. Menyusui adalah tahap awal penguatan semua konsepsi fitrah termasuk fitrah keimanan dan fitrah seksualitas.

Tahap Usia 3-6 tahun : ini Tahap Penguatan Konsepsi Gender dengan Imaji imaji positif tentang gendernya masing masing. Anak lelaki maupun anak perempuan harus didekatkan kepada Ayahnya dan kepada Ibunya. Ayah dan Ibu harus hadir pada fase ini. Indikator tumbuhnya fitrah seksualitas di tahap ini adalah anak dengan jelas dan bangga menyebut gendernya di usia 3 tahun.

Tahap Usia 7-10 tahun : Ini tahap Penyadaran Potensi Gender dengan beragam aktifitas yang relevan dengan gendernya. Anak lelaki yang telah ajeg konsep kelelakiannya pada usia 0-6 tahun, maka kini disadarkan potensi kelelakiannya langsung dari Ayah. Anak lelaki lebih didekatkan ke Ayah. Ayah mengajak anak lelakinya pada peran dan aktifitas kelelakian pada kehidupan dan sosialnya, termasuk menjelaskan mimpi basah, fungsi sperma dan mandi wajib. Begitupula anak perempuan lebih didekatkan ke Ibu untuk disadarkan peran keperempuanannya dalam kehidupan sosialnya. Indikator di tahap ini adalah anak lelaki kagum dan ingin seperti ayahnya, anak perempuan kagum dan ingin seperti ibunya.

Tahap 11-14 tahun : Ini tahap Pengujian Eksistensi melalui ujian dalam kehidupan nyata. Anak lelaki yang telah sadar potensi kelelakiannya kini harus diuji dengan memahami mendalam lawan jenisnya langsung dari ibunya. Maka anak lelaki di tahap ini lebih didekatkan kepada ibunya agar memahami cara pandang perempuan dari kacamata perempuan (dalam hal ini ibunya). Anak perempuan juga sebaliknya, lebih didekatkan ke ayahnya agar memahami mendalam bagaimana cara pandang lelaki dari kacamata lelaki (dalam hal ini ayahnya). Indikator di tahap ini adalah persiapan dan keinginan bertanggungjawab menjadi ayah bagi anak lelaki. Bagi anak perempuan adalah persiapan dan keinginan bertanggungjawab menjadi ibu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar