Presentasi oleh kelompok I
Fitrah ini sangat
penting harus kita bangkitkan dan kenalkan sejak dini , mengingat tantangan
yang muncul di jaman sekarang ;
1. Emansipasi Wanita
2. Makin banyaknya keterbukaan peran yang bisa dilakukan
oleh wanita / pria dalam kehidupan sehari-hari baik diranah publik / private
Solusi yang diberikan : Penguatan konsep diri yaitu :
1. Pengenalan
bentuk tubuh laki-laki dan perempuan (fitrah keimanan)
2. Peran
laki-perempuan
3. Positif
parenting
Diskusi :
Rumyimah: Terkait peran ayah dan ibu, bisa minta tolong
diberikan contoh realnya dalam kehidupan kita???
Iim Khusnul Khotimah: Peran ayah :
1. Ayah sebagai kepala sekolah, yg menentukan dasar dan
konsep kurikulum pendidikan seperti apa yg akan diterapkan dlm keluarga, misal
keluarga yg berpedoman Al Qur'an sebagai sumber utama pendidikan, jdi semua
kurikulum pendidikan berlandaskan Al Qur'an
2. Ayah menentukan visi dan misi keluarga yg dirumuskan
bersama dgn ibu
3. Ayah yg mengajarkan ttg ego dan individualitas, biasanya
puncak2 pada anak usia 2-5 tahun.
Rahma :
1. Bagaimana Cara menjelaskan bahwa bentuk fisik laki-laki
Dan perempuan itu berbeda? 2. Kenapa aku Dan dia berbeda, Khan Kita sama-sama
perempuan?
2. Kenapa Anak laki2 selalu merasa kuat Dan jahil atau
mengganggu Kita yang anak perempuan?
Dita :
Klo saya, dari alif bayi sudah menjelaskan, "kalau
nenen sama umi, abi gak punya nenen." Itu sederhanannya mbak.
Iim Khusnul Khotimah: Kalau saya menjelaskan ttg Asmaul
Husna Al Musowwir, Allah Yang Maha Pemberi Bentuk.
Allah berkuasa memberi bentuk yg berbeda pada makhluk Nya,
saya contohkan anak2 saya, kakak rambut keriting, adik rambut lurus
Rumyimah : Bantu urun rembuk mbak untuk pertanyaan nomor 2.
Kalau saya sih melihatnya anak laki-laki itu dikaruniakan kelebihan fisik dan
energi yang luar biasa dan butuh penyaluran. Salah satu bentuk penyaluran nya
itu dg jahil dan perbuatan-perbuatan lain yg kadang nggak terduga. Kl saya
misalnya melihat dia melakukan sesuatu yg sekiranya bahaya ke kakak
perempuannya saya ingatkan, kemudian saya alihkan tuk melakukan hal lain.
Anaknya juga diberitahu ttg bahaya perbuatanya, kakaknya diberitahu untuk
menghindar. Misalnya main kuda-kudaan dengan menindih kakaknya, sy bilangin
untuk main seperti itu nanti dg ayah
Rumyimah; Uli : Jika ternyata anak laki-laki kita ataupun
anak perempuan kita selama ini cenderung lebih dekat dengan salah satu sosok
saja misalnya ibu sehingga dikhawatirkan
terjadi ketidak seimbangan, bgmn caranya ya membuat mereka bisa dekat dengan
keduanya, sudah sering dimotivasi dan didorong, tapi anaknya tidak mau
Iim Khusnul Khotimah:
Ini biasanya yg saya
dorong abinya mb, abinya dulu yg harus mendekat ke anak2.
Dulu anak2 saya juga jarang mau sama abinya, lalu saya
dorong abinya supaya mendekat kepada anak, cari perhatian anak. Jadi, abinya
cari cara yg belum saya lakukan seperti ajak jalan anak2 pake motor (krna saya
gak bisa 🙈), atau
membacakan buku dgn cara yg lebih heboh
Dita :
Dari bayi, saya dan
suami membuat semacam waktu berkualitas untuk alif dan abinya. Setiap pagi,
sementara saya sedang masak dan bersih2 rumah, alif main sama abi. Saat mau
tidur pun begitu. Kami coba biasakan alif tidur tdk selalu sambil nenen, tp
tidur sambil dikelonin abibya (sementara saya cuci piring dll). Ternyata alif
mau bobok jg sama abinya
Rahma :
Anak3 perempuan aku dekat sama aku.tapi aku terus Dan terus
harus bisa membuat mereka dekat dengan Buya (ayah) nya juga. Sering...anytime...aku
remind dengan bahasa ringan atau sebelum tidur dalam curhat session.
Kakak... adik....harus dekat dengan Buya juga...seperti
kakak..adik dekat dengan Bunda...
Kakak...adik..harus sayang sama Buya juga...seperti
kakak..adik sayang sama Bunda....
Buya itu yang Akan jaga kakak.. adik...sampai Buya tua pun
Akan terus menjaga kakak..adik...
(Buya nya pun juga terus berulang berkata itu kepada anak3
perempuan aku.terus menyakinkan mereka)
Buya itu Ayah kakak adik..yang dari kakak.. adik baru
Lahir...oe..oe..or..langsung diadzani oleh Buya..agar kakak..adik... mendengar
nama Allah pertama Kali....oleh Buya...agar langsung dijaga Allah selamanya...
Buya itu laki-laki...kalau kakak.. adik... diganggu, Buya
yang Akan maju duluan untuk melawan Dan membela kakak...adik..kalau Bunda, bisa
Jadi Bunda juga takuttt....tapi Buya tidak takut....
Aku juga sharing pengalaman aku yang dijaga Dan ditemani
ayah aku kemana saja...sampai aku nikah baru aku dijaga suami aku...ayah aku
juga sampai sekarang terus menjaga aku.
Terus aku berikan values: kasih sayang orang tua itu
sepanjang jalan....dengan segala kisah Dan pengamanan juga cerita lainnya....🌹🌹🌹🌹
Ini juga yang suami aku lakukan...he will do the best dengan
segala Gaya dan daya dia untuk mengambil hati anak3 Dan trust anak3. Aku selalu
impact ke suami aku kalau : Ayah itu the first man for the daughter. Ayah
selalu Jadi sosok hero. Ini juga yg aku alami.....❤❤❤
Widi :
Mau nanyaa terkait
jika peran ayah kurang dominan, gimana menyeimbangkannya yaaa. Krna ayah di
luar rumah nyaris sepanjang hari dan Dimata anak3 kesannya hanya ibu yg ada di
depan mereka 😄
Dita :
Pengalaman tmn sy
mbak. Dia punya anak perempuan usia 2 thn. Dianya PNS, suaminya di swasta.
Setiap pagi, yg mengurus anaknya adalah suaminya, dari nemanin main stlh bangun
tidur, memandikan, ganti baju sampai kadang menyuapi sarapan. Dia dan suami
beranglat kerka sambil nganter ank ke daycare. Sore biasamya yg pulang duluan
dia, lalu dia ngurus anak sementara suaminya kadang plg mlm.
Salah Satu materi
Fitrah Education ustadz Harry Sentosa
Posted by EKOHARSONO on DECEMBER 24, 2017
Harry Santosa
23 Dec 2017
Mendidik Fitrah Seksualitas adalah merawat, membangkitkan
dan menumbuhkan fitrah sesuai gendernya, yaitu bagaimana seorang lelaki
berfikir, bersikap, bertindak, merasa sebagaimana lelaki Juga bagaimana seorang
perempuan berfikir, bersikap, bertindak, merasa sebagai seorang perempuan.
Prinsip 1 : Fitrah Seksualitas memerlukan kehadiran,
kedekatan, kelekatan Ayah dan Ibu secara utuh dan seimbang sejak anak lahir
sampai usia aqilbaligh (15 tahun)
Prinsip 2 : Ayah berperan memberikan Suplai Maskulinitas dan
Ibu berperan memberikan Suplai Femininitas secara seimbang. Anak lelaki
memerlukan 75% suplai maskulinitas dan 25% suplai feminitas. Anak perempuan
memerlukan suplai femininitas 75% dan suplai maskulinitas 25%.
Prinsip 3 : Mendidik Fitrah seksualitas sehingga tumbuh
indah paripurna akan berujung kepada tercapainya Peran Keayahan Sejati bagi
anak lelaki dan Peran Keibuan sejati bagi anak perempuan. Buahnya berupa adab
mulia kepada pasangan dan anak keturunan.
Tahap Usia 0-2 tahun : Anak lelaki maupun anak perempuan
lebih didekatkan kepada Ibu karena masa menyusui. Menyusui adalah tahap awal
penguatan semua konsepsi fitrah termasuk fitrah keimanan dan fitrah
seksualitas.
Tahap Usia 3-6 tahun : ini Tahap Penguatan Konsepsi Gender
dengan Imaji imaji positif tentang gendernya masing masing. Anak lelaki maupun
anak perempuan harus didekatkan kepada Ayahnya dan kepada Ibunya. Ayah dan Ibu
harus hadir pada fase ini. Indikator tumbuhnya fitrah seksualitas di tahap ini
adalah anak dengan jelas dan bangga menyebut gendernya di usia 3 tahun.
Tahap Usia 7-10 tahun : Ini tahap Penyadaran Potensi Gender
dengan beragam aktifitas yang relevan dengan gendernya. Anak lelaki yang telah
ajeg konsep kelelakiannya pada usia 0-6 tahun, maka kini disadarkan potensi
kelelakiannya langsung dari Ayah. Anak lelaki lebih didekatkan ke Ayah. Ayah
mengajak anak lelakinya pada peran dan aktifitas kelelakian pada kehidupan dan sosialnya,
termasuk menjelaskan mimpi basah, fungsi sperma dan mandi wajib. Begitupula
anak perempuan lebih didekatkan ke Ibu untuk disadarkan peran keperempuanannya
dalam kehidupan sosialnya. Indikator di tahap ini adalah anak lelaki kagum dan
ingin seperti ayahnya, anak perempuan kagum dan ingin seperti ibunya.
Tahap 11-14 tahun : Ini tahap Pengujian Eksistensi melalui
ujian dalam kehidupan nyata. Anak lelaki yang telah sadar potensi kelelakiannya
kini harus diuji dengan memahami mendalam lawan jenisnya langsung dari ibunya.
Maka anak lelaki di tahap ini lebih didekatkan kepada ibunya agar memahami cara
pandang perempuan dari kacamata perempuan (dalam hal ini ibunya). Anak
perempuan juga sebaliknya, lebih didekatkan ke ayahnya agar memahami mendalam
bagaimana cara pandang lelaki dari kacamata lelaki (dalam hal ini ayahnya).
Indikator di tahap ini adalah persiapan dan keinginan bertanggungjawab menjadi
ayah bagi anak lelaki. Bagi anak perempuan adalah persiapan dan keinginan
bertanggungjawab menjadi ibu
…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar