Selasa, 15 Agustus 2017

day2

Day 2 Senin 14 Agustus 2017

Hari itu, saya terlambat sampai rumah karena dari kantor juga lebih sore ditambah jalanan lebih macet dari biasanya. Adzan maghrib selesai berkumandang, saya masuk ke dalam rumah. Fahmi sedang mandi dengan Mbak. Dina ngumpet dideket pintu, ingin mengagetkan saya(hobinya bercanda).
Selesai menaruh tas dan perlengkapan kerja, saya duduk sebentar untuk istirahat. Di saat itulah, Fahmi selesai mandi sambil memegang hp jadul Mbak yang berisi video-video tentang dirinya. hem...m..m...proyek dihari kedua ini diawali dengan sesuatu yang bertentangan dengan tujuan proyek. 😆Jika HP langsung saya ambil, bisa jadi akan ada simfoni tangis diwaktu maghrib tersebut.  Alhamdulillah, pertolongan Allah datang. HP tersebut habis baterai dan otomatis Fahmi sudah tidak bisa memainkannya lagi. 
Selesai shalat maghrib, saya ajak Dina untuk membaca UMMI-nya dan murajaah hafalannya. Fahmi berada dipangkuan saya sambil sesekali mengganggu Kakaknya. Setelah Dina selesai, saya mencoba mengajak Fahmi belajar UMMI juga. Masih dengan gayanya yang selengekan dan sambil bercanda, Fahmi mau membaca UMMI sekitar 3 halaman. Itupun sambil sesekali jalan ke kamar, tidur-tiduran di ubin ataupun ke kulkas mengambil minuman. Dina yang ikut mendengarkan Fahmi membaca sesekali tertawa karena polah Fahmi yang lucu. Alhamdulillah, sesi murojaah dan UMMI berjalan dengan cukup menyenangkan.
Setelah shalat isya, Fahmi ikut Mbak yang sedang mengeringkan baju di lantai atas dilanjutkan dengan menemani Mbak. Saya yang hanya berdua dengan Dina dilantai bawah kemudian menawarkan Dina untuk membaca buku, apakah mau dibacain atau baca sendiri(meskipun dia sudah bisa membaca, namun dia suka minta dibacain). Berhubung Dina mau baca buku sendiri, saya pun punya kesempatan untuk membaca buku. Dina memilih buku Shirah tentang wafatnya Rasulullah. Saya memilih buku tentang Khadijah Istri Rasulullah. Selang beberapa lama, Ayah Dina yang sedang kurang enak badan minta dikerokin. Saya pun berpindah ke kamar untuk mengerik Ayah Dina. Dina masih tetap melanjutkan baca bukunya. 
Selesai dengan urusan Ayahnya, Dina ikut-ikutan minta dipijitin kakinya karena terasa pegal. Berpindahlah saya ke kamar Dina. Dipijit sebentar sambil diminyakin, Dina saya suruh tidur. Berhubung Fahmi sudah turun dari atas dan minta ditemani di kamar, tugas menemani Dina saya serahkan kepada Ayahnya.
Giliran dikamar dengan Fahmi, dia sempat minta pinjam HP saya. Saya bilang HP mati (dan memang sengaja saya matiin). Saya pun mengajaknya tidur. Alhamdulillah, tidak ada lagi main HP dan menonton televisi di malam itu.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar