Senin, 14 Agustus 2017

family Project

Setelah sekian lama menimbang-nimbang, akhirnya keputusan sudah bulat. Untuk game tantangan family project ini temanya tentang No Televisi No Gadget
Kurang lebih sebulan yang lalu, disebuah bincang-bincang serius antara saya, ayah , mbak Dina dan Fahmi(ini sambil main belum bisa serius), kami merumuskan beberapa kesepakatan. Salah satu kesepakatan tersebut adalah mulai pukul 17.30 hingga pukul 19.30, televisi harus dimatikan dan tidak boleh memegang HP kecuali untuk urusan yang mendesak. Kesepakatan tersebut sudah kami laksanakan selama ini. Setelah satu bulan berjalan, saya evaluasi pelaksanaan kesepakatan tersebut. Ternyata masih banyak yang harus kami perbaiki. Juga karena ada tugas kuliah bunsay IIP, saya sekalian jadikan kesepakatan tersebut sebagai sebuah family project keluarga kami.
Nama Project : EVENING CERIA
Waktu pelaksanaan :
Time : 17.30 – 19.30
Durasi : 1 bulan (setelah itu akan dievaluasi) terhitung mulai tanggal 13 Agustus 2017
Latar belakang :
Kami sebagai orang tua bekerja tentunya mempunyai waktu yang sangat terbatas untuk membersamai putra-putri kami. Di waktu-waktu petang hari inilah kami bisa berkumpul bersama, melakukan quality time dengan putra-putri kami. Selain itu, selama ini Dina sudah kecanduan nonton televisi ketika petang hari karena memang waktu tersebut acara anak-anak sangat menarik untuk mereka. Begitu pula dengan Fahmi, dia hobi sekali pegang HP( nonton video-videonya, main game di HP). Untuk mengurangi kecanduan mereka terhadap televisi dan gadget, proyek ini kami jalankan.

TARGET :
  • 1.       Mengurangi kuantitas menonton televisi dan bermain HP
  • 2.       Meningkatkan “bonding” dalam keluarga
  • 3.  Menambah pengetahuan dan ketrampilan anak-anak dengan berbagai kegiatan lain yang menarik.


RENCANA KEGIATAN
Selama durasi waktu tersebut, anak-anak akan diajak melakukan berbagai kegiatan untuk mengalihkan perhatiannya dari HP dan televisi antara lain :
  • ·         Murajaah dan membaca Ummi/Iqro
  • ·         Memainkan aneka permainan sederhana seperti petak umpet dan congklak
  • ·         Membaca buku dan bercerita
  • ·         Main tebak-tebakan
  • ·         Bersilaturahim ke rumah Ummi(nenek) yang kebetulan hanya beda RT saja (khusus jumat sore)

SARANA

Dana : -
Alat-alat permainan (tersedia di rumah)
Buku-buku (tersedia di rumah)

SUMBER DAYA MANUSIA

Penanggungjawab : Ayah
Pelaksana : Seluruh anggota keluarga

Review hari pertama 13 Agustus 2017

Berhubung proyek ini hanya menyempurnakan agenda sebelumnya yang telah berjalan, maka untuk persiapan tidak banyak pernak-pernik yang harus dilakukan. Pada hari pertama proyek ini, ada sedikit masalah. Saya dan Dina baru pulang dari silaturahim ke rumah teman Dina. Kami tiba dirumah pukul 17.45. Dan ternyata televisi masih menyala. Acara yang diputar saat itu adalah balap motor. Dari acaranya sih sebenarnya sudah bisa ditebak, siapa yang menyalakan televisi dan tidak mematikan. Dina langsung mengingatkan bahwa sekarang waktunya tidak boleh menyalakan televisi. Akhirnya televisi itupun dimatikan. Sempat terjadi adu argumen antara Dina dengan Ayahnya karena tersangka utama pelanggaran adalah Ayahnya. Saya berfungsi sebagai penengah saja. Dan hingga tulisan ini dibuat, saya belum sempat mengingatkan Ayahnya akan pentingnya konsistensi terhadap program dan kesepakatan yang telah diputuskan.

Setelah shalat maghrib, Dina dan Fahmi bermain berdua dikamar.  Petang itu, saya tidak bisa menemani mereka melaksanakan agenda proyek karena harus mengurusi foto untuk kartu penjemput Dina esok hari. Saya harus pergi ke rumah abang penjemput untuk minta foto. Kemudian saya harus ke warung juga untuk membelikan ayahnya obat. Selesai urusan diluar, baru saya bisa membersamai mereka. Sekitar habis isya, Fahmi melihat HP saya tergeletak di atas meja dan langsung memainkannya. Wah, sudah terlanjur nih. Bagaimana ini ya??? Akhirnya saya buat kesepakatan dengan fahmi untuk boleh memegang HP selama 15 menit. Jika jarum jam sudah diangka Five(lima) dia harus berhenti. Ketika jarum jam sudah menunjukkan angka 5, Fahmi masih enggan untuk mematikan HP tersebut. Saya mengingatkan kesepakatan kami. Karena dia tidak bergeming, HP pun saya ambil dan saya matikan. Fahmi hampir saja marah dan menangis. Akan tetapi setelah saya mengajaknya untuk bermain game edukatif dari SIGMA DAYA INSANI di Laptop dia tenang dan mengajak Mbak Dina bermain bersama dalam game tersebut. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar