Setelah sekian lama
menimbang-nimbang, akhirnya keputusan sudah bulat. Untuk game tantangan family
project ini temanya tentang No Televisi No Gadget
Kurang lebih sebulan yang lalu,
disebuah bincang-bincang serius antara saya, ayah , mbak Dina dan Fahmi(ini
sambil main belum bisa serius), kami merumuskan beberapa kesepakatan. Salah satu
kesepakatan tersebut adalah mulai pukul 17.30 hingga pukul 19.30, televisi
harus dimatikan dan tidak boleh memegang HP kecuali untuk urusan yang mendesak.
Kesepakatan tersebut sudah kami laksanakan selama ini. Setelah satu bulan
berjalan, saya evaluasi pelaksanaan kesepakatan tersebut. Ternyata masih banyak
yang harus kami perbaiki. Juga karena ada tugas kuliah bunsay IIP, saya
sekalian jadikan kesepakatan tersebut sebagai sebuah family project keluarga
kami.
Nama Project : EVENING CERIA
Waktu pelaksanaan :
Time : 17.30 – 19.30
Durasi : 1 bulan (setelah itu
akan dievaluasi) terhitung mulai tanggal 13 Agustus 2017
Latar belakang :
Kami sebagai orang tua bekerja
tentunya mempunyai waktu yang sangat terbatas untuk membersamai putra-putri
kami. Di waktu-waktu petang hari inilah kami bisa berkumpul bersama, melakukan quality time dengan putra-putri kami. Selain
itu, selama ini Dina sudah kecanduan nonton televisi ketika petang hari karena
memang waktu tersebut acara anak-anak sangat menarik untuk mereka. Begitu pula
dengan Fahmi, dia hobi sekali pegang HP( nonton video-videonya, main game di
HP). Untuk mengurangi kecanduan mereka terhadap televisi dan gadget, proyek ini
kami jalankan.
TARGET :
- 1. Mengurangi kuantitas menonton televisi dan bermain HP
- 2. Meningkatkan “bonding” dalam keluarga
- 3. Menambah pengetahuan dan ketrampilan anak-anak dengan berbagai kegiatan lain yang menarik.
RENCANA KEGIATAN
Selama durasi waktu tersebut,
anak-anak akan diajak melakukan berbagai kegiatan untuk mengalihkan
perhatiannya dari HP dan televisi antara lain :
- · Murajaah dan membaca Ummi/Iqro
- · Memainkan aneka permainan sederhana seperti petak umpet dan congklak
- · Membaca buku dan bercerita
- · Main tebak-tebakan
- · Bersilaturahim ke rumah Ummi(nenek) yang kebetulan hanya beda RT saja (khusus jumat sore)
SARANA
Dana : -
Alat-alat permainan (tersedia di
rumah)
Buku-buku (tersedia di rumah)
SUMBER DAYA MANUSIA
Penanggungjawab : Ayah
Pelaksana : Seluruh anggota
keluarga
Review hari pertama 13 Agustus
2017
Berhubung proyek ini hanya
menyempurnakan agenda sebelumnya yang telah berjalan, maka untuk persiapan
tidak banyak pernak-pernik yang harus dilakukan. Pada hari pertama proyek ini,
ada sedikit masalah. Saya dan Dina baru pulang dari silaturahim ke rumah teman
Dina. Kami tiba dirumah pukul 17.45. Dan ternyata televisi masih menyala. Acara
yang diputar saat itu adalah balap motor. Dari acaranya sih sebenarnya sudah
bisa ditebak, siapa yang menyalakan televisi dan tidak mematikan. Dina langsung
mengingatkan bahwa sekarang waktunya tidak boleh menyalakan televisi. Akhirnya televisi
itupun dimatikan. Sempat terjadi adu argumen antara Dina dengan Ayahnya karena
tersangka utama pelanggaran adalah Ayahnya. Saya berfungsi sebagai penengah
saja. Dan hingga tulisan ini dibuat, saya belum sempat mengingatkan Ayahnya
akan pentingnya konsistensi terhadap program dan kesepakatan yang telah
diputuskan.
Setelah shalat maghrib, Dina dan
Fahmi bermain berdua dikamar. Petang itu,
saya tidak bisa menemani mereka melaksanakan agenda proyek karena harus
mengurusi foto untuk kartu penjemput Dina esok hari. Saya harus pergi ke rumah
abang penjemput untuk minta foto. Kemudian saya harus ke warung juga untuk
membelikan ayahnya obat. Selesai urusan diluar, baru saya bisa membersamai
mereka. Sekitar habis isya, Fahmi melihat HP saya tergeletak di atas meja dan
langsung memainkannya. Wah, sudah terlanjur nih. Bagaimana ini ya??? Akhirnya saya
buat kesepakatan dengan fahmi untuk boleh memegang HP selama 15 menit. Jika jarum
jam sudah diangka Five(lima) dia harus berhenti. Ketika jarum jam sudah
menunjukkan angka 5, Fahmi masih enggan untuk mematikan HP tersebut. Saya mengingatkan
kesepakatan kami. Karena dia tidak bergeming, HP pun saya ambil dan saya
matikan. Fahmi hampir saja marah dan menangis. Akan tetapi setelah saya
mengajaknya untuk bermain game edukatif dari SIGMA DAYA INSANI di Laptop dia
tenang dan mengajak Mbak Dina bermain bersama dalam game tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar